Kopi adalah minuman yang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Tidak hanya sebagai minuman, kopi juga menjadi budaya dan gaya hidup bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, kopi juga memiliki sejarah yang tidak terlalu enak, terutama pada masa lalu di mana minuman ini pernah dilarang di beberapa kerajaan dan agama.
Sejarah kopi dimulai pada abad ke-9 di Ethiopia, Afrika, di mana seorang gembala bernama Kaldi menemukan bahwa kambing-kambingnya yang memakan biji kopi merasa lebih bertenaga. Kemudian Kaldi mencoba biji kopi tersebut dan merasakan efeknya yang membuatnya lebih bertenaga dan terjaga. Sejak saat itu, kopi mulai menjadi populer di Afrika dan menyebar ke seluruh dunia.
Namun, ketika kopi mulai diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-16, minuman ini mendapat perlawanan dari beberapa kalangan. Salah satunya adalah dari kalangan Gereja Katolik, yang menganggap kopi sebagai minuman yang mengandung sifat-sifat setan dan dapat memperburuk moral orang yang meminumnya.
Pada tahun 1600-an, di Mesir, kopi pernah dilarang oleh seorang pemimpin agama setempat yang merasa bahwa minuman ini dapat memengaruhi kesalehan umat Islam. Namun, setelah diselidiki, ditemukan bahwa kopi sebenarnya membantu meningkatkan kesadaran dan konsentrasi, sehingga larangan tersebut dicabut.
Ketika kopi mulai menyebar ke seluruh Eropa, ada beberapa kerajaan yang juga melarang konsumsi kopi. Pada tahun 1610, Sultan Khairunissa dari Mesir melarang kopi karena merasa bahwa minuman ini dapat memicu diskusi politik yang tidak diinginkan. Selain itu, pada tahun 1623, Kaisar Ottoman Murad IV melarang konsumsi kopi dan mengancam akan menghukum mati siapa saja yang melanggar larangan tersebut.
Di Belanda, kopi pernah dianggap sebagai minuman yang tidak baik bagi kesehatan. Pada tahun 1746, pemerintah Belanda melarang pembuatan kopi bubuk dan hanya memperbolehkan penjualan biji kopi utuh.
Namun, seiring berjalannya waktu, pandangan tentang kopi mulai berubah. Pada abad ke-18, kopi mulai dianggap sebagai minuman yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya tahan tubuh. Bahkan, di Inggris pada abad ke-19, kopi menjadi minuman yang sangat populer dan digunakan sebagai alternatif untuk minuman beralkohol.
Kini, kopi telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, baik sebagai minuman sehari-hari, maupun sebagai bagian dari budaya dan gaya hidup. Meskipun pernah mengalami larangan di beberapa kerajaan dan agama, kopi tetap menjadi minuman yang paling diminati di seluruh dunia.
Referensi:
- Murray Carpenter. (2014). Caffeinated: How Our Daily Habit Helps, Hurts, and Hooks Us. Penguin Books.
- David Grigg. (2002). A History of the World’s Coffee. Orion Books.
- Mark Pendergrast. (2010). Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed Our World. Basic Books.
- Iain Gately. (2008). Drink: A Cultural History of Alcohol. Gotham Books.
- William H. Ukers. (1922). All About Coffee. The Tea and Coffee Trade Journal Company.
Tinggalkan Balasan