• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Studi Pariwisata

Pusat Referensi Ilmu Pariwisata

  • Analisis
  • Referensi
  • Serba-serbi
  • KONSULTASI GRATIS

Oleh: Ahmad Rosyidi Syahid | Terakhir disunting: 12 April 2017

Lokasi Strategis Tidak Penting untuk Hotel. 12 Hal Ini Alasannya.

You are here: Home / Analisis / Lokasi Strategis Tidak Penting untuk Hotel. 12 Hal Ini Alasannya.
Bagikan (Gratis) :)

LOKASI STRATEGIS TIDAK PENTING UNTUK HOTEL

Anda mungkin tidak percaya jika saya mengatakan bahwa lokasi strategis bukanlah faktor penentu dalam penjualan kamar hotel.

Ini bukan berarti saya tidak menganut teori marketing mix ataupun bauran pemasaran, baik itu 4P atau 7P. Justru saya pribadi dalam setiap memulai usaha, selalu mempertimbangkan setidaknya faktor-faktor bauran pemasaran yang termuat dalam 4P, yang salah satunya adalah place atau lokasi.

Alasan mengapa saya mengatakan lokasi strategis bukan penentu dalam penjualan kamar adalah karena adanya kecenderungan bahwa pemahaman tentang lokasi strategis sekarang ini sudah sedikit bergeser dari definisi yang seharusnya.

Terminologi “lokasi strategis” kebanyakan hanya dikaitkan dengan jangkauan ataupun jarak antara calon tamu dan lokasi hotel.

Semakin dekat dengan calon tamu, semakin strategis lokasi hotel tersebut. Begitu juga sebaliknya.

Anggapan ini memang tidak salah, hanya saja belum lengkap.

Lokasi yang strategis tidak hanya berhubungan dengan jarak antara pelanggan dan hotel saja, tetapi juga melingkupi beberapa faktor lain yang kadang lebih penting daripada jarak hotel dengan calon tamu.

Faktor penilaian ke-strategis-an suatu hotel

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan apakah suatu lokasi hotel bisa dianggap strategis atau tidak diantaranya adalah:

  1. Fasilitas, artinya seberapa besar kebutuhan usaha terhadap pengembangan fasilitas pada jangka pendek maupun jangka panjang. Lokasi yang baik & strategis jika dinilai dari sisi fasilitas berarti lokasi yang masih memiliki ruang untuk pembangunan fasilitas tambahan di masa mendatang.
  2. Kelayakan, untuk faktor yang satu ini, suatu lokasi dianggap strategis jika biaya operasional usaha di lokasi tersebut lebih murah dibandingkan jika usaha didirikan di tempat lain. Biaya yang murah ini bisa dikarenakan jarak antara supplier dengan usaha yang lebih dekat ataupun karena memang tingkat harga di lokasi tersebut rendah. Ini dapat dianalogikan pada perbedaan harga air mineral merek “Aqua” di pulau Jawa yang lebih murah dibandingkan di pulau Sumatera.
  3. Pekerja, pekerja atau pegawai merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran 7P. Dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sebuah usaha yang berkembang tentu akan membutuhkan tambahan pekerja. Lokasi usaha bisa dikatakan strategis dari sisi pekerja jika kebutuhan dapat terpenuhi dengan mudah di lokasi ini.
  4. Komunitas lokal, suatu hotel tidak akan lepas dari hubungan dengan komunitas atau masyarakat lokal. Lokasi yang tepat alias strategis untuk hotel adalah lokasi yang memungkinkan hubungan jangka panjang yang baik dengan komunitas lokal. Secara sederhana, tidak ada penolakan dari masyarakat lokal terhadap pendirian suatu hotel.
  5. Faktor politik, tidak bisa dipungkiri bahwa faktor politik akan selalu berpengaruh kepada penjualan hotel. Teori sederhananya, semakin kisruh suatu daerah, semakin sulit bagi hotel untuk memasarkan lokasinya.
  6. Peraturan pemerintah, peraturan pemerintah daerah mengenai hotel berbeda-beda di setiap provinsi bahkan kabupaten. Ada pemerintah daerah yang begitu mendukung pembangunan dan pemasaran hotel melalui peraturan yang tidak memberatkan hotel, tetapi tidak sedikit juga pemda yang membatasi pemasaran hotel karena berbagai alasan. Selain itu, rencana pengembangan daerah juga perlu dipelajari oleh pelaku bisnis hotel agar dapat mengantisipasi dan menyesuaikan pola pengembangan hotel dengan rencana pemerintah.
  7. Peraturan mengenai lingkungan, peraturan lingkungan saya buat secara spesifik dalam poin tersendiri karena memang hotel sangat berperan dalam memberikan dampak negatif terhadap lingkungan jika limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik. Bukan berarti lokasi hotel yang strategis adalah lokasi yang belum terdapat peraturan mengenai lingkungan, tetapi lebih kepada peraturan yang jelas mengenai lingkungan yang dihasilkan dari aktivitas produksi hotel.
  8. Insentif, faktor yang satu ini berhubungan dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan. Beberapa contoh dari biaya operasional adalah, sewa, pajak, retribusi, listrik, keamanan dan biaya terkait lainnya.
  9. Persaingan, faktor yang satu ini tentu sudah dipahami oleh setiap pebisnis, termasuk yang bergelut dalam bidang perhotelan. Lokasi yang strategis dilihat dari sisi persaingan adalah lokasi yang terdapat pesaing dalam jumlah yang masih bisa ditolerir. Maksudnya adalah tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit atau tidak ada pesaing. Contoh persaingan bisnis hotel yang sudah terlalu banyak adalah di Kota Yogyakarta yang akhirnya menyulut pemerintah untuk mengeluarkan peraturan mengenai moratorium pembangunan hotel pada tahun 2014 lalu hingga tahun 2016.
  10. Keunikan lokasi, poin satu ini jarang dipakai untuk bisnis di luar industri pariwisata. Keunikan lokasi atau bisa juga disebut daya tarik lokasi sekitar hotel merupakan poin plus tersendiri yang bisa dimanfaatkan untuk pemasaran.
  11. Target pasar, setiap hotel memiliki segmentasi pasar yang berbeda-beda. Lokasi yang strategis bagi suatu hotel adalah lokasi yang mudah dijangkau oleh calon tamu yang hendak di target oleh hotel. Jadi, bisa saja bagi Hotel A, lokasi X sangat strategis namun bagi hotel B lokasi Y lah yang lebih strategis karena perbedaan dari target pasar ini.
  12. Aksesibilitas, faktor aksesibilitas dapat secara signifikan mempengaruhi citra suatu hotel. Saya ambil contoh pada salah satu review dari pengguna situs web tripadvisor.com yang memberikan penilaian sebesar 2/5 (yang berarti tidak bagus) terhadap homestay yang ada di Malaysia dikarenakan lokasinya yang kurang strategis.

1 - review tentang homestay yang lokasinya tidak strategis - sumber TripAdvisor.com

Keduabelas poin di atas saya ungkapkan untuk memberikan gambaran lebih luas mengenai aspek place atau lokasi yang memang sangat penting untuk bisnis perhotelan.

Karena penilaian terhadap strategis atau tidaknya lokasi suatu hotel seringkali hanya pada faktor target pasar dan aksesibilitasnya saja, maka dengan memahami 12 poin di atas, kita bisa menyusun strategi pemasaran hotel tidak strategis dengan menggunakan aspek lain yang menunjang, seperti pemanfaatan hubungan baik dengan masyarakat sekitar untuk memberikan nilai lokalitas yang unik dan eksotis kepada hotel Anda.

Mari ngobrol tentang strategi pemasaran hotel

Saya bukanlah orang yang sudah expert dalam bidang strategi pemasaran. Namun ketertarikan saya terhadap bidang keilmuan ini cukup tinggi, sehingga saya sangat senang sekali untuk mempelajarinya.

Jika anda merasa ada tulisan saya yang kurang lengkap, perlu diperbaiki atau sekadar berkenan untuk mengobrol dengan saya, mari berdiskusi di grup Forum Studi Pariwisata Indonesia atau berkirim pesan pribadi ke Facebook saya atau ke email syahid@studipariwisata.com

Semoga Bermanfaat.

Salam #PesonaIndonesia!

Baca juga

  • Seberapa Berguna Data Penelitian untuk Usaha Pariwisata?
  • 5 Cara Efektif Mempromosikan Hotel Anda Dengan Media Sosial
  • Kita Ini Bidang Sosial, Bro!
Bagikan (Gratis) :)

Ahmad Rosyidi Syahid

Jika ingin berdiskusi secara personal, silahkan kirim pesan pribadi ke Facebook saya atau email ke syahid@studipariwisata.com.

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Dibuat dengan ♥ Studi Pariwisata © 2015 - 2016. Salam #PesonaIndonesia!

Hubungi Kami • About Us • Disclaimer • Kebijakan Privasi

sponsored